Selasa, 25 Oktober 2011

Ketika temen seperjuangan menghilang..

Tau gak? engga*eh
Hal yang paling menyesakkan di dunia ini adalah temen seperjuangan.
iya, kehilangan temen seperjuangan rasanya itu ... S E S U A T U
DAN DID YOU KNOW KEHILANGAN TEMEN SEPERJUANGAN APA YANG PALING SAKIT ?
KEHILANGAN TEMEN SEPENJOMBLOAN
Sumpah demi apaa, aku ngerasain. dan tau gak, itu rasanya anjir daaleeeem banget . sesuatu gituh.
Satu demi satu anak-anak kelas putus dengan pacarnya. dan entah kenapa, aku seneng *ehh *abaikan
Dan satu demi satu pula mereka mendapat pacar. Disitu point nyeseknya mulai tumbuh.
Buat jomblowers disana , sabrlah menunggu jodoh kalian. karena mereka pasti datang indah pada waktunya #njiee *duduk di bawah shower*
#nowplaying If you're not the one

Minggu, 23 Oktober 2011

REPAIRING

oke i'm back. sebenernya sih ga ada niatan untuk nerusin blog alay ini oh yeaah. namun saya terdesak oleh @syarfaasw. akhirnya repairing. oke tau, ini gak penting. thanks

Senin, 25 April 2011

Just a Flakes of the Past Stories (1 of 3)

Detik-detik waktu terus berjalan. Berlalu tanpa memperdulikan yang lain. Detik berganti detik. Hingga hitungan tahunpun terlampaui begitu saja.

Dan ketika disini, aku tetap disini. Tetap pada posisiku semula. Tetap dimana aku masih mengingatmu. Masih mgnharapkanmu untuk kembali disisiku lagi.

Dan tak terasa dua tahun berlalu begitu saja. Dan di tahun kedua yang hampir menginjak tahun ketiga ini entah kenapa, aku belum bisa sepenuhnya melupakanmu. Masih ada memoriku denganmu yang tersimpan rapih di relungku.

Walaupun kisah kita hanya berjalan sekitar 6 bulan saja, tapi banyak kenangan manis dalam setiap sudut 6 bulan itu. Dimana kau memintaku untuk menjadi milikmu agar kau bisa menjagaku, dimana kau selalu menemaniku di setiap sela waktuku, dan akhirnya kau memutuskan semuanya dan pergi entah kemana.

Masih terekam jelas di memoriku, senyuman mautmu yang selau menyambutku di pagi hari, suara lembut-agak-beratmu yang mengisi hariku. Semuanya masih ada di otakku. Dan setiap saat, hanya selalu dirimu yang ada dipikiranku.

Namun, semua pertanyaan-pertanyaan itu menggelayuti pikiranku lagi. Apa kau masih mengingatku? Apa kau masih menganggapku ada? Apakah kau masih ingat denga sejuta kenangan kita? Apa.. apa kau memikirkanmku setiap detik seperti aku memikirkanmu? Dan tanpa perlu ku tanyakan padamu, pasti jawabannya adalah TIDAK

Sedetik kemudian, aku menoleh kearah jendela yang ada disebelah kiriku. Hujan.. “aku masih inget, kita sering ujan-ujan bareng” ujarku lirih. Aku hanya bisa tersenyum miris.

Ddrrt.. drttt..

Ponselku bergetar. Aku segera meraihnya dari saku celana jeans ku. Oh, ternyata Shilla sahabatku menelfonku. Segera ku angkat telfone darinya

“yes Shill? What ? you still arrived? Why you didnt tell me huh? Oke, i’ll pick up you. Wait a minuete..” kataku pada Shilla dan langsung bergegas meninggalkan cafe itu dan meletakkan selembar kertas berwarna biru diatas meja.

*

Sambil menoleh kekanan dan kekiri, aku mencari dimana Shilla. Sudah hampir 15 menit aku mencari Shilla di bandara yang tidak kecil ini. Dan akhirnya, aku memutuskan untuk menelfon Shilla.

“Hey? Where are you huh? Gue udah nyariin lo lama banget tauk.. lo dimana?” kataku sambil berjalan tanpa arah. Mungkin saja aku akan tiba-tiba bertemu Shilla ditengah jalan. “gue lagi dideket papan jadwal kedatangan. Lo di..” tiba-tiba langkahku terhenti. Aku tak percaya dengan apa yang kulihat. “Rio..” bisikku teramat pelan, hingga mungkin aku saja yang bisa mendengarnya.

Ya. Itu dia. Si masa laluku yang selalu menggelayuti pikiranku. Dia yang menghilang sejak dua tahun tanpa kabar itu, kini berdiri dihadapanku. Ia mengarah ke jadwal keberangkatan yang berada didepannya. Dan, jemarinya sedang bertaut dengan seorang gadis yang tersenyum manis di sebelahnya. Apa itu pacar barunya? Seketika itu juga, tubuhku bergetar hebat menahan semua rasa perihku. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menyentuh pundakku.

“Ify?” tanya si pemilik tangan itu. Aku terlonjak kaget melihat sesosok gadis dihadapanku. “Shilla?” ujarku lalu memeluk gadis itu

“you looks more beautiful now!” kata Ify. Aku hanya terkekeh mendengar kata kata Ify. Lalu aku menoleh ke arah Rio berada tadi. Sudah tidak ada. Dia.. menghilang lagi. Lalu aku menoleh kembali kearah Shilla, lalu tersenyum sekilas.

“enggak ah. Lo yang tambah cantik! How is America? What is scary to you?” kataku sambil melepaskan pelukanku dari Ify dan mengambil kopernya lalu menggeretnya (?)

“no, it isn’t. Di bulan pertama gue disana, gue merasa merindukan Indonesia, tapi teman-teman gue disana baik-baik mereka nyambut gue dengan baik loh Fy.” Aku hanya tersenyum mendengar cerocosan Shilla. Daridulu sahabatnya ini memang gemar bercerita tentang kehidupannya.

“ehm, oiya gimana? Lo udah bisa ngelupain Rio belom?” Shilla melirik sekilas kearahku yang sedang berkonsentrasi menyetir. Aku hanya menggeleng sekilas, yang dapat membuat Shilla melongo di tempatnya?

“what ?? really? Oh Ify.. lo udah gue tinggal setaun gue kira udah bisa ngelupain dia.” Aku hanya tersenyum miris.

“gue tau kok Shill. Gatau kenapa, susah neglupain dia.” Shilla menatapku dengan tatapan tidak percaya, lalu menepuk pipiku beberapa kali. “apaan sih lo?” tanyaku gemas setelah Shilla beberapa kali menupuk pipiku yang menurutu agak sakit

“are you kidding me? Oh Fy! Gue yakin dia sekarang udah berubah, bukan Rio lo yang dulu. Dan lo liat kan ? kenyataan nya dia aja gatau ada dimana sekarang.”

“Siapa bilang dia ga jelas keberadaanya? Buktinya gue..” aku menggantung kalimat-kalimatku. Dodol! Aku menegrutuki diriku sendiri. Kenapa aku bisa keceplosan. Ah..

“Buktinya lo apa?” kata Shilla penuh selidik sambil menoleh kearahku. Aku hanya menggeleng cepat, sebelum Shilla menyadari kalau aku baru saja keceplosan.

Ternyata aku salah. Shilla terus memperhatikan gerak gerikku. Ia memicingkan matanya ke arahku. Akku merasa risih bila Shilla selalu begitu. “Lo apaan ah Shill, ngeliatin gue gitu banget?”

“Butkinya lo apa?”

“Bukti apaan sih? Lo ngomong apa sih Shill? Gue gak ngerti!” kataku berbohong.

“Ah eloo mah gituu sama gue ih..” kata Shilla dengan nada manjanya, membuatku tak tega.

“Oke gue ceritaa. Jadi tadi gue ketemu Rio di bandara.” Shilla hanya melongo di tempatnya. Membuatku harus menahan tawaku. “Nape lo Shill? Biasa aja kali.” Lanjutku karena sudah tidak tahan melihat Shilla teru-terusan melongo ditempatnya

“Trus?” tanyanya yang masih kebingungan.

“Ya kan gue Cuma liat dia dari jauh.”

“Ga lo samperin?”

“Engga..”

“Yah.. ga klimaks banget tauk.” Aku menyonyor kepala Shilla. Tidak peduli dia mengaduh kesakitan.

“Dia ga sendirian..” kataku pelan.

“Sama siapa?” tanya Shilla

“Sama cewek..” aku tersenyum masam. “Dia lagi nggandeng cewek, cantik loh” lanjutku

“Ehm.. Fy..?”

“Kayaknya itu ceweknya deh. Dia manis banget.”

“...”

“Trus tadi mereka bercanda bercanda gitu..”

“Udahlah Fy, lo lupain aja. Masih banyak kok, cowok-cowok kece diluar sana yang mau ama lo.” kata Shilla menyemangatiku. Aku hanya tersenyum saja.

*

Sampai kapan rasa ini terus berlanjut? Semua angan yang menggelayuti pikiranku. Semua angan-anganku untuk dapat bersamamu. Semua anganku untuk kembali jatuh dalam dekapanmu. Semua angan itu.. Apakah harus dihilangkan begitu saja?

Aku mengerjap sekali, lalu mengedarkan pandanganku ke penjuru kamarku. Dan pandanganku tertuju pada sebuah boneka beruang besar yang mungkin lebarnya melebihi badanku. Aku mengambilnya dari pinggir tempat tidurku lalu membawanya kedekapanku.

“Ini hadiah yang kamu kasih waktu kita anniv 5 bulan.” Bisikku. Aku menerka kembali dimana kita merayakan hari jadi kita. Dan ya.. butiran kristal itu jatuh lagi dari pelupuk mataku. Seketika itu juga, aku menghapusnya. Dan akku tau, cepat atau lembat aku harus benar-benar bisa melupakannya!

Untuk sedikit menghilangkan rasa kangenku padanya, aku menyalakan notebook ku yang tertata rapi di tengah meja belajarku. Shilla sedang pergi bersama Deva, adiknya. Dan akhirnya aku di tinggal di rumah sendirian

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya notebookku siap untuk dipakai. Akupun mulai menjelajahi jejaring sosial. Tak lupa aku mengaktifkan Yahoo Messenger ku. Aku tertegun sejenak ketika melihat daftar YM!ku. Terdapat kontaknya yang sedang online.

Karena takut dan belum siap berhubungan dengannya lagi, aku memutuskan untuk offline saja. Tapi tiba tiba, dia mengirimiku sebuah pesan singkat.. Oh Tuhan..

Rio_stevaditya: Hei :)

Tanganku tiba-tiba bergetar.

Rio_stevaditya: how r u fy?

Allysaify: hei. I’m good. Hbu ?

Rio_stevaditya: i’m good too..

‘Mampus jawabannya gitu doang’ batinku

Rio_stevaditya is typing a message

Rio_stevaditya: I miss u fy. :)

DEG. MAMPUS GUE..

Rio_stevaditya: tadi gue ngeliat lo di bandara.

Allysaify: haha.. iya gue juga liat lo

Rio_stevaditya: masa? Tadi waktu gue ngeliat ke arah lo, lo lagi pelukan noh ama Shilla :p

Rio_stevaditya: lo kok ga nyamperin gue sih?

Allysaify: tadi pas gue mau nyamperin lo, lo nya udah ilang. Tauk kemana..

Allysaify: oiyaa... cewek yang sama lo tadi siapa hayoo?

Kuberanikan diri untuk bertanya pada Rio

Rio_stevaditya: lo ngeliat gue sama Acha fy?

Seketika dadaku terasa terdesak batu berton-ton. Sesak sekali. Aku menghela nafas panjang, dan akhirnya dengan kadar kekuatan yang hanya tinggal setengah. Seluruh rasa sesak telah menghimpit dadaku

Allysaify: oh , Acha namanya?

Rio_stevaditya: iya. Gimana menurut lo? cantik kan orangnya?

Allysaify: iya, manis Yo.

Jujur, sakit rasanya..

Rio_stevaditya: haha .. bisa aja lo ..

Rio_stevaditya: oiye, siapa namanya?

Aku mulai tidak mengerti..

Allysaify: hah? Siapa namanya siapa?

Allysaify: duh bahasa gue-_-

Rio_stevaditya: haha..

Rio_stevaditya: ya nama pacarlo laah .. lo ga mau ngenalin pacarlo ke mantan lo yang paling manis ini?

Maksudnya Rio apaan sih?

Allysaify: ha? Apaan siih ._.

Rio_stevaditya: haha .. nyante fy.. gue Cuma bercanda kok. Jadi siapa nama cowo lo?

Aku menghela nafas. Tidak mengerti kah kau, Yo? Aku masih sangat menyayangimu. Sulit untuk melupakanmu meskipun sudah lebih dari dua tahun kita berpisah..

Allysaify: gue ga punya cowo ..

Rio_stevaditya: hah? Masa seorang Ify yang cantik itu gapunya cowok sih ?

Aduh Riooo.. mau lo apasih? Bikin harapan kosong gue terus berkembang biak apa?

Rio_stevaditya is typing a message

Rio_stevaditya: ato jangan jangan lo belom bisa move on dari gue ya ?

Aku tertegun sesaat. Ingin rasanya aku berkata ‘iya’! iya Yo, gue belom bisa move on dari lo.. gue.. gue belom bisa. Aku tak membalas pesan itu.. 1 menit .. 2 menit ..

Rio_stevaditya is typing a message

Rio_stevaditya: fy ?

Aku membiarkannya. Aku hanya ingin melihat respon selanjutnya dari Rio

Rio_stevaditya: lo udah ga ada di situ ya ? yaudah lah..

Rio_stevaditya: gue off yaa  kalo sempet kita ketemua yuuk .. haha .. kange nih ngobrol ama loo

Rio_stevaditya: dadah ify :*

Rio_stevaditya has signed out

Aku tertegun sejenak. Rio? Rio? Pesan terakhirnya Rio pake emoticon kiss? Hah? Maksudnya apaan sih ini? Dengan segera, aku berniat untuk mengirimkan sebuah pesan offilne pada Rio. Aku harus memberi tahunya tentang semua perasaanku yang sudah tidak terbendung lagi.

Allysaify: ehm .. Yo..
Sebenernya, kata kata lo yang tadi bener yo..

Gue ga punya cowo, karna gue belum bisa move on dari lo. haha okee gue tau ini tragis banget. Kisah kita udah berakhir dari dua tahun yang lalu , tapi gue belum bisa move on.

Lo tau ga penyebab gue ga bisa move on?

Itu semua karna lo ga ada di sisi gue. gue bahkan ga abis pikir, lo mutusin gue dan pergi ilang kemana. Rasa sayang gue ke lo nggantung nggantung tau ga yo di hati gue.

Menurut gue, move on itu kayak ngelewatin arang yang panas dan masih ada percikan apinya. Kita Cuma punya dua pilihan, yaitu maju terus dan akhirnya kita bakalan ngerasain lembutnya tanah. Dan jalan kedua, kita berjalan diatas arang itu, lalu ditengah jalan, kita memutuskan untuk balik lagi.. dan itu jauh lebih menyakitkan. Dan lo pasti tau, tipikal cewek-gak-tegar- kayak gue ini pasti udah milih jalan kedua. Berulang-ulang kali untuk move on, tapi tetep aja, gue balik lagi. Payah yaa gue..

Dan sekarang saat gue udah ngerasa kalo jarak kita udah deket, gue minta tolong sama lo, tolong pegangin gue buat berjalan di atas arang itu. Tolong bantu gue buat ngelupain lo dan mbuka hati gue buat orang lain. Dan

Plis, kasih tau gue cara buat ngelupain lo!

Plis, bilang ke gue kalo kisah kita udah berakhir dan emang bener bener sampe situ aja..

Plis, bilang ke gue kalo gue harus tetep ngejalanin hidup gue tanpa bayang-bayang lo

Plis, bilang ke gue, kalo lo bukan –lo-nya-gue- yang dulu..

Plis.. gue mohon sama lo. gue udah cukup tersiksa sama semua ini. Gue harap lo ngerti.

Thanks yo :’)

With all love, Ify :’)

To be continued